Perjudian di Asia

Perjudian di Asia – Sementara banyak agama dan moralis barangkali keberatan bersama tindakan perjudian, tidak dapat disangkal bahwa itu dapat, melalui legalisasi dan pemantauan yang tepat, menguntungkan negara-negara secara keseluruhan. Perjudian ilegal dapat menimbulkan kasus bagi masyarakat, tapi seperti yang perlahan-lahan ditemukan oleh banyak negara, pengesahannya disempurnakan bersama pengecekan yang tepat, pada kenyataannya, dapat menjadi solusi yang lebih baik. Data Sydney

Di seluruh dunia, negara-negara barat seperti Amerika Serikat selamanya menjadi sebagian area untuk beroleh pendapatan melalui perjudian legal. Namun, ini tidak bermakna bahwa negara-negara Asia kehilangan peluang besar ini. Negara-negara seperti Makau sudah maju dalam ‘industri perjudian’ mereka, meraup sekitar US$2,5 miliar di awal tahun 2011. Tentu saja, Makau, atau dikenal sebagai ‘Monte Carlo of the Orient’ memadai unik, sehabis melegalkan perjudian sejak 1850-an dan masih merupakan cuma satu lokasi Tiongkok yang semuanya mengizinkan perjudian. Faktanya, perjudianlah yang menambah sektor pariwisatanya, menjadikannya sumber pendapatan terbesar Makau.

Negara-negara lain, sehabis memandang keuntungan yang menggiurkan, perlahan tapi tentu mengikuti. Di Malaysia, adalah legal untuk berjudi sepanjang dioperasikan di bawah izin atau lisensi pemerintah; perjudian di tempat tinggal atau di area umum. dianggap ilegal. Namun, legalitas perjudian terhitung dibatasi untuk umur dan agama tertentu – seseorang mesti non-Muslim dan berusia di atas 18 tahun untuk memasuki area perjudian yang sah. Sejauh ini, resor kasino di Dataran Tinggi Genting masih menarik banyak ‘turis’, umumnya dari negara tetangga.

Perjudian di Asia

Salah satu negara tetangga ini kebetulan adalah Singapura, yang dulunya negara anti-judi. Akibatnya, sebagian besar orang Singapura yang berjudi akan melaksanakan perjalanan ke Malaysia dan cuma sedikit yang pulang bersama membawa banyak uang. Tertekan untuk mempertahankan pendapatan tersebut di Singapura dan juga untuk menambah industri pariwisata, Singapura pada akhirnya mencabut larangan perjudiannya pada tahun 2005 dan kasino Singapura pertama diakses untuk umum pada awal tahun 2010. Miliaran dolar yang dicurahkan ke dalam perekonomian ini tentu saja berhasil. tidak mengecewakan; kasino tidak cuma menambah pariwisata negara itu tapi terhitung diprediksi bahwa Singapura akan mengambil alih posisi Last Vegas dari pusat perjudian terbesar ke dua di dunia. v

Tetapi tersedia negara Asia lain yang tengah naik daun yang akan coba untuk menjatuhkan Singapura dari kursinya yang mulia, dan barangkali berhasil melakukannya. Filipina membuahkan sekitar US$69,58 juta dalam industri perjudian pada awal tahun 2011, seluruh berkat undang-undang yang membantu perjudian yang mengizinkan kasino offline dan online. Belum tersedia preseden atau undang-undang yang menghambat legitimasi perjudian online. Ini tidak mengherankan gara-gara perjudian tidak cuma mendatangkan turis dan pendapatan, tapi terhitung secara tidak segera mendatangkan investor asing, sesuatu yang tidak cukup dimiliki Filipina. Namun, web perjudian online legal terbatas cuma untuk orang asing selagi orang Filipina dapat berjudi di web milik pemerintah mana pun.

Dengan semakin banyak negara Asia yang perlahan terhubung inspirasi industri perjudian legal, barangkali tidak lama sebelum akan Asia menjadi pelabuhan utama dalam pariwisata perjudian. Bahkan sekarang, pasar Asia perlahan meningkat dan lebih banyak orang berbondong-bondong untuk beroleh pengalaman terintegrasi – terasa dari bepergian, jalan-jalan, sampai perjudian.

Larry Lim menulis artikel online dan siaran pers berkenaan beraneka topik terasa dari pemasaran internet dan pendidikan sampai properti, bersama fokus pada kawasan Asia Tenggara. Dia selagi ini tengah tren di kasino online, poker online, dan taruhan olahraga Indonesia..

Comments are closed.